Banteng atau yang memiliki nama ilmiah Bos Javanicus ini masih berkerabat dekat dengan sapi. Pasalnya, satwa yang identik memiliki mocong putih ini berat tubuhnya mencapai 900 kilogram dengan tinggi 130-170 sentimeter, serta panjangnya sekitar 108-200 sentimeter. Ukuran Banteng betina memang lebih kecil dari Banteng jantan, dengan panjang tanduk kurang lebih sama yakni 60 sampai 75 sentimeter.
Siapa sangka jika satwa yang dikenal suka menyeruduk ini ternyata pemakan tumbuhan lho sahabat satwa, baik rumput, daun, maupun buah. Cukup mudah menemui satwa ini, karena habitatnya ada di hutan yang tidak begitu lebat, lapangan terbuka yang berumput atau berumpun bambu.
Meskipun termasuk satwa yang mampu beraktivitas di siang hari, Ia juga aktif di malam hari (nokturnal). Banteng hidup dalam kelompok besar yakni 10-30 ekor, mencari pakan pada pagi dan sore hari. Banteng punya perilaku yang unik. Jika kelompok banteng terancam, maka seluruh anggota kelompok akan mengawasi ke arah dari sumber datangnya ancaman. Jika terdesak maka banteng akan menghadapinya dengan gagah berani.
Musim kawin banteng dari lokasi yang berbeda selalu berlainan. Umumnya, musim kawin banteng pada bulan Juli-Agustus. Lama bunting 270-280 hari, anak yang dilahirkan selalu 1 ekor. Anak banteng menjadi dewasa setelah berumur 2-3 tahun.
Perburuan liar dan sempitnya habitat hidup merupakan ancaman terbesar satwa bertanduk satu ini.